Beberapa waktu terakhir saya sedang senang mendengarkan lagu ini, agak telat sebetulnya, karena lagunya sendiri populer sekitar empat atau lima tahunan yang lalu.
Judul lagunya I'll Kill Her, yang nyanyi Soko, penyanyi muda asal Perancis.
Seperti biasa, setelah suka, saya pasti menyimak liriknya dan diam-diam saya merasa terganggu sekaligus merasa lucu.
Ini penggalan liriknya.
so, of course, you were supposed to call me tonight
you were supposed to call me tonight
we would have gone to the cinema
and, after, to the restaurant, the one you like in your street
we would have slept together, have a nice breakfast together
and then a walk in a park together, how beautiful it was!
you would have said "i love you" in the cutest place on earth
where some little boys are dancing with the fairies
i would have waited like a week or two
but you never tried to reach me
no, you never called me back
you were dating that bleach-blonde girl
if i find her, i swear, i swear...
i'll kill her, i'll kill her
she stole my future, she broke my dream
i'll kill her, i'll kill her
she stole my future when she took you away
Siapa sih yang tidak pernah jadi remaja ? Bicara tentang rasa suka dan rasa cemburu, tentang betapa menderitanya ketika putus cinta atau betapa senangnya punya seseorang. Nah, tapi di sini, di lagu ini saya tidak bisa menemukan apa hubungan antara lirik lagu ini dengan situasi yang amat sangat penting yang patut dicemburui sampai mengancam membunuh.
Cowoknya siapa ? Pacar atau bukan ? Perempuannya siapa ? Rasanya terbayang situasi lagi jalan-jalan terus ketemu dan baru kenalan, baru tukeran nomer telepon lalu berpisah, lalu yang dikasih nomer telepon tidak merespon alias tidak menelepon dan keluarlah semua fantasi itu. Membayangkan yang baru ditemui jalan sama orang lain, terus membayangkan dia berkencan dengan perempuan lain dan membayangkan akan membunuh perempuan itu. Duh!
Gara-gara lagunya Soko, saya jadi ingat masa remaja saya, jaman sekolah, punya seorang teman perempuan yang punya pacar dan dia diputusin pacarnya karena sang pacar punya gandengan baru. Berhari-hari dia memutar lagu yang sama, judulnya I'm Jealous, yang nyanyi Divinyls.
Potongan liriknya begini:
You got a new girlfriend But I still love you
I can't stand the thought of her Having a piece of you
What she got that I don't What se do that i won't
You must be blind Take a good look at her
She's not your kind
I don't' know what I'd do If I saw her with you
I'm Jealous, I'm Jealous, I'm Jealous out of my mind
I come around and see you Cause I want to remind you
But what if she's there How would I find you
You've got a new baby But I want you back again
I'm liable to do anything I might kick her face in
What she got that I don't What se do that i won't
You must be blind Take a good look at her
She's not your kind I don't' know what I'd do
If I saw her with you
Disini saya berdiskusi dengan partner saya. Kesimpulan kita selama sekian tahun ini pergeseran budaya dan apa yang dialami masa kecil sampai remaja tampaknya mengalami lompatan yang cukup besar.
Saking besarnya sampai ya itu tadi, kalau lagu memang disebut mewakili generasi, betapa mudahnya semua orang di generasi ini mengumpat dan mengancam, menyatakan perasaan tanpa pikir panjang, membayangkan semua yang terjadi tanpa mengingat banyak faktor diluar 'keberuntungan' dan 'proses'.
Lihat bedanya lirik lagu yang jelaous sama i'll kill her. Lagu yang kedua, ancaman paling jauhnya nendang muka itupun kalau sanggup ketemu. Lagu yang pertama, ketemu saja belum tentu, sudah mengancam membunuh.
Ah, saya tidak bisa membayangkan nanti, ketika anak perempuan saya remaja, jenis lagu apa yang akan mewakili generasinya dia ? Jarak sepuluh tahun dari lagu pertama ke lagu kedua saja menciptakan generasi yang sangat jauh berbeda, bagaimana jika ditambah sepuluh tahun lagi ?
Silakan didengar sendiri lagunya Soko, sayangnya, saya tidak menemukan video klip resminya.
ini lagunya Divinyls
No comments:
Post a Comment