satu tk. satu sd. sahabat dekat dia ketika smp adalah sahabat dekat saya ketika sma jadi pas sma, kami main bareng lagi, lalu ternyata kami dipertemukan lagi di bangku kuliah meski beda jurusan. selesai kuliah, setelah sempat jeda karena kesibukan masing-masing dan dia tampak menganggur, saya ngajak dia kerja bareng, tahun 2006 sampai tadi pagi, 20 agustus 2009 jam 3 subuh ketika sebuah dering telepon mengabarkan kalau salah satu teman terbaik saya yang baru saja saya tengok di rs hasan sadikin sekitar setengah jam sebelumnya telah menghembuskan nafasnya yang terakhir.
saya pikir saya akan lumayan kuat menghadapi ini. setahun ini kondisinya memang tidak fit. kalau lagi banyak pikiran, biasanya fisiknya ikut nge-drop. sudah beberapa kali sebetulnya dia masuk rumah sakit. hari terakhir dia masuk kerja adalah tanggal 13 juli 2009. hari itu di omuniuum, saya dan beberapa teman merayakan ulang tahun omu juga ulang tahun dia yang ketigapuluh. dia punya dua tanggal ulang tahun, 13 dan 16 juli. 13 itu kalau tidak salah di akte, tapi di ktp ditulisnya 16 atau sebaliknya atau dari dulu dia ngarang soal tanggal, saya lupa alasannya. intinya, meskipun saat itu kondisinya tidak sedang fit, kami berhasil memaksanya mengambil sepotong pizza sambil menyanyikan selamat ulang tahun. besoknya dia meminta izin untuk tidak masuk kerja, migrain katanya. besoknya dan besoknya juga. sampai akhirnya saya dapat kabar kalo dia masuk rumah sakit salamun, ciumbuleuit. pas ditengok, saya lapor sama banyak orang biar banyak yang nengokin ke rumah sakit. saat itu dia sudah tampak tidak seperti merry yang saya kenal. soalnya merry dari dulu ngga' pernah suka ditengokin orang kalo sakit. dia bisa bete berat ke saya kalo saya bilang-bilang sama orang lain buat nengokin dia. saat itu dia malah sempat bilang tidak perduli kalo banyak yang nengok. satu minggu lebih hampir dua minggu dia di rs salamun. sempat ngedrop, ngga' mau makan dan ngga' mau ngapa-ngapain. tes yang positif saat itu adalah TBC. hasil ct-scan-nya bersih. ada satu tes lagi, tapi keluarga menolak karena saat itu kondisinya mulai membaik. mau ngobrol, mau makan, mau makan obat. mau sembuh katanya. saya masih ketawa-ketiwi kalo nengokin dia. godain. ngeledekin. dia masih bisa nyengir. lalu keluarlah dia dari rumah sakit dan saya sesudah itu ngga' nengok dia di rumah selain karena sibuk, saya cukup dibuat kesal ketika satu saat kemarin, dia masih saja mengingat pekerjaan yang dia tinggalkan di omu, padahal saya ingin dia konsentrasi aja sama kesehatan dia. jadi saya memutuskan untuk menunggu kemunculannya di omu seperti biasa. tapi dia ngga' datang-datang.
akhirnya, saya sms ke hapenya dia nanyain kabar terakhirnya. balasan sms datang dari teman terdekatnya saat itu, isinya begini : "boit, merry ngedrop lagi udah dua hari. ini mau dimasukin rs lagi. sorry baru kabarin sekarang."
saya ngga' tau mau bereaksi apa. setelah memastikan saya akan dapat kabar lanjutan tentang rs mana dan ruangan apa, saya menjalankan sisa hari itu dengan menyelesaikan kerjaan di toko, mengajak teman menonton konser disela-selanya bikin thread untuk teman-teman terdekat tentang update kondisi merry, bersms-sms ria tentang kabar terakhir yang datang dari adiknya merry mengabarkan merry dirawat di icu rs hasan sadikin. sembari melakukan ini dan itu, berlaku seperti biasa, diam-diam saya berpikir keras tentang kemungkinan yang terburuk, bagaimana kalau kali ini merry benar-benar menyerah ?
jam 1 malam. saya sms ke teman terdekatnya, baru beres nih semua-muanya, otw kesana. sampailah saya dan mastrie ke icu. celingak-celinguk depan daftar pasien. ngga' ada nama merry.
sms lagi, dimana sih ?
"ruang saraf lt.2"
celingak-celinguk lagi. kesana kemari. ternyata beda sayap. sembari ngomel-ngomel karena legend petanya ngga' jelas, akhirnya kita menemukan merry.
tapi kali ini dia sudah tidak sadar. saya pegang tangannya. lalu melepasnya, duduk ngobrol dengan ibunya. lalu kembali memegang tangannya. ada banyak yang saya ingin sampaikan. tapi yang akhirnya sanggup saya bisikkan ke telinganya adalah dua kalimat syahadat dan sepenggal kalimat, "mer, gimana lu deh. gue mah nurut sama lu aja".
saya pegang dadanya. detak jantungnya saat itu masih sangat terasa. saya pegang lagi tangannya. dalam hati saya meminta kemudahan dan kemurahan hati-Nya apakah sembuh atau justru sebaliknya, saya meminta semuanya dimudahkan. lalu sisanya saya cuma bisa pegang tangan merry sembari mikir, begitu banyak janji kita yang belum selesai, begitu banyak hal-hal yang ingin saya ceritakan sama dia, begitu banyak rencana ini dan itu yang belum sempat terwujud. abis itu saya pamit pulang, mer, besok gue kesini lagi ya. gue balik dulu.
lalu pulang. beli popmie di circle k. nyampe rumah. ngidupin tipi. masak popmie. makan. dering telepon. dua kali. tiga kali. liat namanya, lalu saya angkat.
boit, merry udah ngga' ada.
saya merasa hati saya patah. ketika jam 3 subuh setelah menutup telepon yang mengabarkan kematiannya. menuliskan tiga rangkaian kalimat di status fb, pontang-panting kesana kemari, ganti baju, nyamber pashmina, cari tas, yasin, setengah berlari ke garasi. naik mobil. nyampe rumah merry. ngegedor pintu pagar. nyuruh ini itu. beresin ini itu. nyuruh jemput ibu dari salah satu teman baik kita berdua yang saat ini sedang berada di jerman.
sembari mengerjakan persiapan menyambut jenazah, saya menelepon teman-teman satu persatu yang kira-kira belum dikabari. saat itu airmata saya mulai runtuh. setiap kali memencet nomer di phonebook. lalu mengabarkan dan menunggu reaksinya, saya beberapa kali mengiyakan, menjawab pertanyaan, begitu terus. entah berapa orang. sms mulai masuk. telepon juga terus berbunyi. tamu terus berdatangan.
memandikan jenazah. dikafani. dishalatkan.
satu persatu teman berdatangan. hampir jam 9. saat itu airmata saya tidak ada lagi yang bisa saya tahan. dalam hati saya terus memanjatkan doa. sembari tetap menjawab semua pertanyaan yang datang bertubi, kenapa merry, kenapa merry, kenapa merry ? kenapa ga dikasi tau ? kenapa baru ngasi tau sekarang ? bohong, masak sih ? iya, dia udah ga ada. komplikasi tbc adalah diagnosis yang paling dekat dengan penyebab kematiannya. iya, jam 9 lewat tadi, dia dimakamkan di pemakaman umum jati, cisaranten, ditengah langit biru dan matahari yang silau. kami yang sempat mengantarmu, menyaksikan jasadmu di tutup tanah merah.
selamat beristirahat ya mer, titip salam buat semua yang udah duluan disana.
i know her since i was 5
terlalu banyak cerita. terlalu banyak kenangan. terimakasih untuk seluruh tahun-tahun yang kita jalani, untuk kamu, seorang yang pintar, berantakan, short memory, suka salah denger, ngga' suka cipika cipiki, hobi menyenangkan orang, tanggung jawab, suka berbagi, seseorang yang sebetulnya sangat perempuan, rapuh tapi begitu senang menanggung beban banyak orang, keras kepala, hati-hati ketika berhadapan dengan uang, kamu, yang ngajarin saya begitu banyak kenakalan sekaligus kebaikan. kamu yang cuma dengan kamu, saya bisa maki-makian dengan sangat kasar tapi sekaligus menyenangkan. kamu yang sempet saya sebelin ketika jadi junkie. kamu yang saya banggakan ketika ipk lebih dari 3. ketika semua pekerjaan administratifmu sangat bisa dipakai di banyak tempat. ketika ilmu kuliahmu masih bisa dipakai buat ngebantuin orang nerjemahin naskah jerman. kamu yang paling curiga sama mastrie waktu pacaran sama saya sekaligus selalu ikut kemanamana. kamu, wawa buat rintik, tante buat bunga, attar, nabil dan banyak anak temanmu yang lain. kamu dengan semua rencanamu yang belum terwujud. untuk semua tawa, tangis, rasa sayang kamu. semua terlalu banyak untuk diceritakan. banyak yang orang ngga' tau kalo sebetulnya kamu sangat mencintai banyak hal. banyak yang ngga' sadar kalo kamu diam-diam berubah dari satu orang yang tertutup jadi satu pribadi yang sedikit demi sedikit terbuka dan kemudian disayangi banyak orang.
sebagai salah satu teman yang dalam 4 tahun ini sangat banyak menghabiskan waktu bersama, saya akan bilang ini memang cara-Nya meyayangi merry. saya memilih untuk mengangeninya daripada melihatnya selalu meringis menahan sakit.
me heart you. we heart you.
boit. bunga. mastrie. omuniuum. semua keluarga. semua teman. semua yang ditinggalkan.
No comments:
Post a Comment