Monday, May 02, 2005

: menyamakan standar

give me one reason to stay here, and i'll turn right back around
because i don't wanna leave you lonely,
but you got to make me change my mind
baby just give me one reason, give me just one reason why
baby give me just one reason, give me just one reason why...
i should stay, because i told you that i loved you,
and there ain't no more to say -- give me one reason -- tracy chapman

sebuah penghianatan tidak dianggap penghianatan sampai hal itu ketahuan... -- a friend of mine few hours ago..

ada benernya juga. ini memang tentang penghianatan, yang untungnya tidak dilakukan oleh gw dan #3 [atau belum ? siapa yang tahu ya ?]. ini juga tentang hidup berumah tangga, tentang segala hal yang berhubungan dengannya dan tentang bagaimana semua orang bisa menyikapinya dengan sangat berbeda.

ada banyak orang yang menyangka kalau banyak hal yang akan berubah setelah mereka menikah. berharap sifat pasangannya akan berubah. padahal ngga' juga. yang berubah mungkin hanya cara pandang kita terhadap suatu hal tapi kalo ngomonginnya sifat dasar orang, bisa dibilang itu mungkin ngga' akan berubah sama sekali.

ada banyak tipe orang. [menurut standarnya boit]
-- standar 1 - penghianatan bahkan ketika cuma punya pikiran tentang penghianatan
-- standar 2 - penghianatan kalo udah mengungkapkan apa yang ada dipikiran, bila lewat katakata atau sms atau janjian ketemuan.
-- standar 3 - penghianatan kalo udah sampai lebih dari cuma ucapan dan omongan, udah jadi perasaan dan melakukan hal-hal yang harusnya cuma kita lakukan dengan pasangan kita.
-- standar 4 - penghianatan kalo benerbener ninggalin pasangannya atau dengan kata lain terserah mau ngapain aja dengan orang lain asal prioritas utamanya itu keluarga.

jadi kalo ngambil standar no. 4, ketika seseorang makin dewasa dan memutuskan untuk menikah tanpa mengurangi rasa hormat terhadap ikatan seumur hidup itu tapi juga tidak mau berubah sifat dasarnya yang suka bertualang dari satu cowok ke cowok lain tapi juga tidak meninggalkan semua kewajibannya terhadap suaminya dan tidak juga membiarkan suaminya tahu dan tidak mencari tahu apakah suaminya punya affair atau tidak sebagai cara dia untuk adil dengan pasangannya, itu bisa.

tapi masalahnya ngga' semua orang punya standar no. 4 itu. bahkan mungkin orang yang mengajak melakukan penghianatan itu juga bukan penganut standar no. 4 tapi penganut standar no.2 jadi ketika penghianatan itu ketahuan oleh istrinya [yang penganut standar no.1], kebayang ngga', paniknya dia ?

sementara si cewek ngga' ngerasa kalo itu sebuah masalah besar karena menurut dia itu belum masuk ke tahapan penghianatan yang sebenarnya karena dia pengikut no.4 sementara apa yang terjadi baru sampe tahap no. 2 dan yang paling pasti suaminya belum tahu dan ngga' perlu tahu karena memang itu tadi, itu baru sampe ke tahap ucapan dan ketemuan dan belum apaapa.

dan menurut gw, untuk sekarang memang itu belum apaapa tapi itu kalo kita benerbener adil sama pasangan kita dan bilang dari awal kalo kita lagi deket sama orang lain. [emangnya kalo menikah lantas kita ngga' boleh punya perasaan sama orang lain ? hey, manusia kan punya perasaan, harus punya perasaan!]. itu jadi masalah buat gw kalo sudah sampai ke tahap no. 3, udah melakukan halhal yang harusnya cuma kita lakukan dengan pasangan kita.

masalahnya, semuanya main belakang. yang satu ketahuan istrinya. yang satu ngga'. yang ketahuan, ingin bilang sama pasangan yang ngga' ketahuan. yang ngga' ketahuan jadi panik, jangan sampai suaminya tahu. yang bingung ? yang ada ditengahtengahnya.

terlepas dari siapa yang memulai, mereka berdua tetep salah [soalnya ngga' ada yang ngaku siapa yang mulai]. yang ngasih sinyal salah, yang dikasih sinyal trus ngerespon juga salah. terlepas dari akhir cerita ini bagaimana, apakah akhirnya sang suami [satusatunya yang belum tahu dari mereka ber4] tahu lantas menimbulkan huruhara rumahtangga atau semua berhasil disimpan dan berlalu dengan amanaman saja tanpa kerusakan yang berarti, entahlah. tapi itu kan resiko.

dan apakah sebuah penghianatan tidak dianggap penghianatan sampai hal itu ketahuan, itu terserah masingmasing. masalahnya, ngga' ada standar yang sama ketika berhubungan sama orang. bahasanya itu, skala prioritasnya beda. cuma satu hal yang tetap, dimanamana, kalo ada sebab pasti ada akibat. kalo ada resiko, ada konsekuensi. satusatunya yang memungkinkan untuk menyamakan standar atau meminimalisasi kerusakan adalah komunikasi. sisanya ? terserah. sebetulnya gw juga sebel kenapa gw bisa terlibat masalah ini karena gw ngga' tau apaapa. sumpah!

tips : kalo mau bikin affair, jangan sama tetangga, repot!

No comments: