Monday, November 29, 2004

: masih hujan.

ini lagu wajib kalo hujan :
• Lagu Hujan - KOIL • jalan berhenti. terhalang datangnya hujan ini aku mencari. berlindung jauhkan basah diri. aku menanti menghembus bongkahan asap penghangat. mulai terbayang lagi pecahpecahan cerita melekat.
[berhubung kaset koil yang album selftitled udah ngga' ada di pasaran, lagu hujannya bisa didownload di situsnya]

bandung masih hujan sepanjang hari. bikin malas kemanamana dan malas ngapangapain. tapi ngomongngomong, soal keluhan terhadap cuaca, dikepala gw, kalo gw pencipta cuaca pasti gw udah marahmarah.
gimana sih ini manusia ? dikasih cuaca hujan, mengeluh. dikasih cuaca panas, marahmarah. maunya apa ?
maunya apa ? entah. manusia memang ngga' pernah puas. salah satu contoh lain, ngga' punya duit bingung. kalo punya duit selalu merasa ngga' cukup. ada satu hal yang selalu gw ingatkan pada diri sendiri, kenapa kalo kita merasa lagi senang ngga' pernah mengeluh ? maksud gw, kalo lagi sedih atau lagi tertimpa masalah rasanya semua hal jadi sama buruknya. rasanya jadi orang paling malang sedunia, segala hal jadi pahit. tapi kalo lagi bahagia, ngga' pernah inget sama yang susahsusah.
padahal, sedih, senang, bahagia, susah, marah, semuanya sama. itu perasaan. harus dijalani. harus mau menjalani.
toh ngga' akan mati sama sesuatu yang namanya sakit hati. [kecuali mau bunuh diri tentunya. tapi seperti yang gw bilang untuk bunuh diri, itu namanya mati siasia]. paling juga butuh waktu untuk menyembuhkan luka. dan kadang kalau sakit hati atau marah, sebetulnya banyak hal dibalik kemarahan itu yang jadinya tidak kita lihat. maksud gw, bukankah selalu ada alasan untuk sesuatu hal ? [kecuali untuk sesuatu yang namanya hobi dan rasa sayang, tidak butuh alasan. seneng ya seneng aja].dan biasanya kalau kita marah, kita tidak mau melihat halhal lain selain kemarahan dan kejelekannya.
apalagi kalau udah diomongin yang namanya orangtua. adduh. sering banget merasa kalau semua hal yang diomongin orang tua itu salah. merasa mereka selalu ngga' mengerti kita. padahal ngga' juga. hal itu kerasa sama banget sama diri sendiri saat selalu barengan seorang anak kecil yang umurnya hampir lima tahun itu. kekuatiran. kepanikan. ketakutan akan segala macem yang akan dijalankan sama si anak kecil. padahal si anak kecilnya sih biasa aja. ngelihat dia naik tangga aja suka panik dia takut jatuh. padahal si anak kecil tahu bahayanya jatuh. atau mungkin dia harus jatuh dulu biar dia juga jadi hatihati. sama halnya dengan kita. bukankah kita harus tahu rasanya sakit hati biar tahu rasanya benarbenar bahagia ?

No comments: